Nona Lila:
Semoga kamu bisa menyimpan surat ini dan menganggapnya sebagai tirai dari sebuah cerita indah.
Dalam sebulan bersamamu, aku cuma merasa waktu berlalu begitu cepat. Pertama, yang membuatku tertarik padamu adalah wajahmu. Aku merasa wajahmu sangat cantik, lebih cantik dari perempuan-permpuan lain. Tapi masih belum bisa dibandingkan dengan cinta pertamaku.
Tapi hal ini tidaklah penting. Aku merasa keindahanmu yang sebenarnya adalah cara kerja yang jujur, yang merupakan kualitas yang harus dimiliki wanita Belobog di era baru ini. Wajahmu saat menyiapkan naskah wawancara sangat mengagumkan, aku sangat kagum padamu saat menanyakan sesuatu dengan jelas terorganisir atau pun bertahap. Mengenai hal ini, aku ingin menambahkan sedikit. Kalau aku yang memimpin wawancara, aku masih bisa mengerjakannya dengan lebih lengkap, khususnya pada reaksi dan humor di tempat. Kurasa kamu bisa sering-sering berkomunikasi denganku agar kamu bisa mendapat banyak saran yang membangun, dan membuat pekerjaanmu menjadi lebih lancar.
Dengar-dengar majalah "Pelancong" kalian adalah perusahaan media yang baru didirikan. Banyak tantangan yang masih akan menanti kalian di masa depan. Seorang perempuan lajang sepertimu pasti membutuhkan seorang pria hebat yang mendukungmu dalam segala hal. Dengan ini izinkan aku untuk memperkenalkan diri sekali lagi. Selama tiga tahun berturut-turut, aku sudah terpilih sebagai tokoh penting majalah "Harian Kristal", dan sering disebut rekan kerja sebagai "orang yang paling berani berbicara di seluruh surat kabar". Tentu saja, aku merasa kalau hal ini adalah kualitas yang harus dimiliki wartawan. Selain itu, aku sering melakukan berbagai jenis olahraga, khususnya berlari jarak jauh. Aku sering memenangkan penghargaan untuk perlombaan lintas alam salju di pinggiran kota. Kurasa tidak banyak pria yang sehebat diriku.
Tapi kalau kamu menyukaiku, harap jangan terlalu tergila-gila padaku. Cinta kita hanyalah pertemuan takdir yang kebetulan, dan tentu saja kita harus berkorban sedikit untuk membangun Belobog. Kalau di antara kita ada yang mengorbankan pekerjaan demi cinta, dan hanya meninggalkan rasa penyesalan serta malu di kemudian hari, cinta seperti apa itu?
Tolong balaslah surat ini dalam kurun waktu 7 hari setelah membacanya. Kalau tidak, sekali sibuk, aku mungkin *bagian yang sobek sudah menghilang.*