Satu
Goethe pergi pada malam musim panas. Bintang-bintang berkilauan seperti air, tapi salju turun dari langit. Dia telah memberi tahu Lesley kalau dia mungkin masih memiliki keinginan yang belum terpenuhi. Dia tahu apa itu, tapi dia tidak bisa melakukannya.
Lesley ingat pertama kali dia melihat Goethe di Goethe Hotel. Pria berpakaian rapi itu menatapnya sambil tersenyum, dan dia melihat bayangannya sendiri dengan jelas di matanya yang berwarna karamel. Tapi penampilannya jadi berantakan penuh abu saat dia lari. Lesley buru-buru mengalihkan pandangannya, tapi pria dengan fitur seperti dipahat itu tidak membencinya, malah menawarkannya teh panas.
"Nona cantik, ada yang bisa aku bantu?" Itulah kalimat pertama yang diucapkan Goethe kepada Lesley.
Dua
Goethe Hotel memang seperti yang dikatakan rumor, hotel itu adalah tempat perlindungan di dunia yang penuh dengan perselisihan ini. Seorang pria tua baik hati dengan kaki pincang telah memberi tahu Lesley saat dia melarikan diri ke sini dari tambang: "Goethe Hotel adalah satu-satunya tempat perlindungan di seluruh jalan, karena aturan di sini jauh lebih berbeda dari tempat lain."
Memang seperti itu, dan semua orang di hotel tahu Tuan Goethe, meskipun dia terlihat ramah, dia sangat terkenal ketika dia masih muda. Di hotel, tidak peduli seberapa tinggi atau rendah derajatmu di hotel, siapa pun harus menghormati bos, dan tidak boleh menimbulkan masalah di hotel. Meskipun aturan ini tidak ditulis dan digantung di dinding hotel, aturan itu telah menjadi aturan bagi semua orang di kota perbatasan ini selama sekitar satu dekade terakhir.
"Tuan Goethe adalah orang yang terhormat." Orang-orang yang tahu merasa sulit untuk berhenti memuji pemilik hotel. Tuan Goethe, manajer hotel mewah ini, selalu tampak sangat baik. Tidak ada yang tahu dari mana dananya berasal, tapi semua orang tahu dia menetapkan tarif yang sangat rendah bagi mereka yang benar-benar membutuhkan. Selama bertahun-tahun, dia diam-diam melindungi orang-orang miskin yang tidak punya tempat untuk pergi.
Orang-orang seperti Lesley.
Tiga
Lesley awalnya bekerja di tempat yang terkenal dengan industri pertambangan. Ada tambang di mana-mana. Tidak ada yang tahu berapa banyak urat bijih yang belum ditemukan. Selalu ada desas-desus tentang seseorang yang menemukan tambang mineral dan menjadi kaya dalam semalam. Lesley pernah dengar dari rekan kerjanya ketika dia bekerja kalau pemilik tambang mereka adalah salah satu orang yang sangat beruntung. Berkat dukungan dari berbagai tambang, ada banyak peluang kerja di kota. Lesley bekerja di sini selama beberapa tahun dan berhasil menyimpan sedikit uang. Dia meminta seseorang untuk membawa tabungannya ke rumahnya, tapi setelah menunggu berhari-hari, dia disambut dengan berita duka kematian ibunya.
Lesley tidak bisa mengerti kenapa ibunya tiba-tiba jatuh sakit. Dia bahkan lebih bingung lagi dengan bagaimana dia diburu oleh preman yang tampak galak saat dia mau pulang. Sungguh aneh. Rumah tempat dia dibesarkan, rumah yang melindunginya, rumah yang memberinya begitu banyak kenangan ... tiba-tiba menjadi tempat terlarang. Lesley ingin menawarkan karangan bunga yang dicintai ibunya di kuburan, tapi sekarang dia bahkan tidak bisa pulang.
Satu-satunya hal yang menyambut rumahnya adalah badai salju.
*Halaman-halaman berikut sepertinya dirobek dengan paksa, dan satu-satunya halaman yang tersisa berisi beberapa komentar marah-marah:
"Jangan mencoba menyalin tulisan orang lain kalau kamu tidak punya bakat!"
"Kamu menulis segala macam hal yang menyedihkan. Kamu pikir ada orang yang akan membacanya?"